Jumat, 03 Juni 2011

Budidaya Kroto

budidayasemutrangrang.blogspot.com
Belum lama ini dari beberapa daerah di Indonesia diberitakan adanya serangan hama ulat bulu pada tanaman bahkan telah masuk ke pemukiman warga. Diberitakan pula bahwa salah satu cara alami mengendalikan populasi ulat bulu adalah dengan menjaga populasi semut rangrang. Pohon yang didiami koloni semut rangrang relatif aman dari serangan ulat bulu. Akan tetapi, akhir-akhir ini populasi semut rangrang berkurang akibat perburuan larva /telurnya (kroto) yang digunakan untuk makanan burung kicauan.
Sebenarnya mengambil larva / telur semut rangrang dari alam ini boleh-boleh saja asal terkendali dan dengan cara yang tepat. Biasanya para pemburu kroto kurang bijaksana dalam mengambil kroto dari sarangnya. Mereka kerap kali merusak seluruh sarang, sehingga koloni semut rangrang tersebut terganggu habitatnya. Sarang yang tidak ada krotonya atau sarang ratu semut rangrang seharusnya tidak diusik.



Semut merah ini dapat dibudidayakan untuk menghasilkan kroto sehingga tidak mengganggu keseimbangan alam. Cara pembudidayaannya pun tergolong mudah. Pertama kali, kita cari ratu semut rangrang. Memang agak sulit, karena harus membedah satu per satu sarang untuk mencari ratunya. Cabang tempat ditemukannya ratu tersebut dipotong, kemudian diletakkan pada inang yang baru. Kita suguhi ratu semut tadi dengan bangkai serangga dan cairan manis agar merasa nyaman.
Satu koloni semut rangrang biasanya mempunyai lebih dari satu sarang. Sarang pusat terletak di tajuk pohon. Pada sarang ini berdiam ratu semut. Yang kedua adalah sarang telur, berisi telur dan larva semut. Berikutnya adalah sarang satelit yang tersebar di tempat-tempat tertentu di pohon sebagai pos terdekat gudang makanan.
Sepanjang hidupnya ratu akan bertelur lagi begitu telur dan larvanya diambil, Jadi harus diusahakan agar ratunya jangan sampai terbunuh pada saat kita mengambil krotonya. Secara alami, 1 kg kroto dapat dihasilkan dalam waktu 1 hari. Tetapi kita dapat meningkatkan produksi krotonya dengan cara menyediakan bangkai serangga, sisa makanan berdaging dan cairan manis bagi ratu semut rangrang.
indonetwork.net
Semut termasuk hewan pemakan segala, sehingga juga efektif dalam mengendalikan populasi hama pertanian termasuk ulat bulu. Bila ada yang menyentuh pohon yang mereka diami, semut rangrang akan menyerang bersama-sama dengan gigitan menyakitkan. Semut dapat meningkatkan kadar karbon dalam tanah dengan menambahkan zat hara dari kotoran dan sisa-sisa makanannya, serta menjaga suhu dan kelembaban lingkungan pada kadar sesuai. Dengan membudidayakan semut rangrang, maka kita bisa menikmati dua keuntungan yaitu bisa memanen kroto sekaligus menjaga keseimbangan alam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar