Rabu, 08 Juni 2011

Mengapa badan kita bersuhu hangat ?

Agar dapat melakukan tugasnya, badan kita memerlukan energi atau tenaga yang dapat diperoleh dari proses pembakaran. Bahan bakarnya adalah makanan yang setiap hari kita makan. Sudah tentu pembakaran itu tidak berlangsung dengan api menyala atau kalor tinggi. Pembakaran menghasilkan suhu yang sedang dan teratur. Dalam badan kita terdapat bahan-bahan yang harus bergabung dengan oksigen secara teratur dan terkendali.
Dalam badan kita dipelihara suhu rata-rata 37 derajat Celcius dan suhu ini dipelihara secara mantap. Pengendalian suhu dilaksanakan oleh pusat suhu dalam otak kita. Sebenarnya terdapat tiga macam pusat suhu, yaitu : pusat pengendalian suhu darah, pusat peningkatan suhu bila suhu menurun, dan pusat penurunan suhu bila suhu naik.
Apakah yang terjadi bila suhu darah menurun ? Sebagian jaringan urat saraf akan dirangsang agar bergiat. Kelenjar-kelenjar tertentu akan menghasilkan enzim untuk meningkatkan oksidasi pada otot-otot dan hati kita agar suhu meningkat. Pembuluh darah pada kulit akan menciut hingga mengurangi hilangnya kalor karena radiasi atau pemancaran. Bahan kelenjar-kelenjar yang kecil-kecil pada permukaan kulit akan membantu pula dengan mengeluarkan bahan lemak yang mengurangi hilangnya kalor.
Bila suhu darah kita naik, penyejukan pada otak kita akan bertindak. Pusat penurunan suhu akan melonggarkan pembuluh darah pada kulit badan, agar kalor dapat dibuang dengan jalan pemancaran. Keringat juga merupakan upaya untuk menyejukkan badan dengan cepat. Cairan yang menguap akan menghabiskan kalor disekitarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar