Sabtu, 25 Juni 2011

Tentang bambu

Salah satu keunikan bambu adalah kecepatannya tumbuh. Satu hari bisa tumbuh satu meter. Makanya jangan heran jika melihat rebung yang baru muncul dari tanah tapi keesokan harinya sudah menjadi tanaman tinggi. Bambu biasanya tumbuh cepat pada tahun pertama. Umur tiga bulan, tingginya sudah bisa mencapai 30 m. Setelah umur tiga tahun, bambu sudah siap dipanen. Dari kelompok tanaman berbatang keras, belum ada tanaman yang tumbuh secepat bambu.
Secara tradisional biasanya kita menanam bambu menggunakan anakan yang tumbuh dari tunas mudanya. Kini dengan bantuan bioteknologi, bambu bisa dikembangbiakkan dengan kultur jaringan. Teknik ini menghasilkan bibit jauh lebih cepat. Secara tradisional, satu tunas menghasilkan satu anakan bambu. Tapi dengan bioteknologi, satu tunas bisa menghasilkan ribuan anakan.
bamboo-guides.blogspot.com
Pada masa Sarwono Kusumaatmadja, Kementerian Lingkungan Hidup tahun 1997 pernah mencanangkan Rencana Aksi Bambu Nasional. Program ini sempat terbengkalai, baru digalakkan lagi tahun 2010 untuk mengurangi pemanasan global.
Mengapa dipilih bambu? Bambu termasuk tanaman C4 (hasil fotosintesisnya berupa asam beratom C empat. Laju fotosintesisnya lebih tinggi dan efisien. Jumlah CO2 yang diserap lebih banak, O2 yang dihasilkan pun lebih banyak. Sebagai perbandingan, bambu seluas 1 hektar mampu menyerap 62 ton CO2 per tahun, sedangkan hutan muda menyerap 15 ton CO2 per tahun.
Bambu biasa hidup di tanah yang miskin unsur hara sehingga layak dinamai tanaman perintis. Sejarah mencatat, tanaman pertama yang ditanam setelah ledakan bom atom Hirosima di Jepang adalah bambu. Di Bogor, petani biasa mengandalkan bambu untuk pupuk media tanam. Akar bambu yang berbentuk serabut juga mampu menahan erosi tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar