Rabu, 27 Juli 2011

Mungkinkah Dua Orang Mempunyai Sidik Jari Yang Sama?

Tekan ibu jari Anda pada bantalan tinta, lalu tekan pada kertas putih, maka Anda menciptakan suatu cetakan yang tak dapat dibuat oleh orang lain di seluruh dunia. Demikian pula halnya dengan kesepuluh jari Anda. Tiap-tiap sidik jari Anda merupakan pola yang unik mutlak dan pola itu tidak berubah-ubah seumur hidup.
Alam menciptakan pola kerut-kerut kulit yang berbeda-beda pada setiap jari manusia. Hal ini sudah diketahui bangsa Cina kira-kira 2 ribu tahun yang lampau. Waktu itu, kaisar-kaisar Cina menandai surat-surat penting dengan sidik jari atau cap jempol.

Pada tahun 1892 ilmuwan Inggris bernama Sir Francis Galton untuk pertama kali membuktikan bahwa tidak ada dua sidik jari yang sama. Tahun 1901, badan kepolisian Inggris Scotland Yard, mulai memakai suatu sistem identifikasi penjahat menurut sidik jari berdasarkan sistem yang telah dikembangkan oleh Sir Edward Henry. Sistemnya itu sekarang digunakan dengan perubahan kecil-kecil oleh pihak kepolisian di seluruh dunia.


Sistem yang dikembangkan oleh Sir Edward Henry adalah sebagai berikut : Seluruh sidik jari dibagi dalam golongan-golongan sesuai dengan polanya, yaitu gelung-gelung ladam, gelung ganda, busur-busur, busur melengkung, pusaran dan kelainan-kelainan. Dengan menghitung jumlah kerut yang terdapat sepanjang garis di antara dua titik tertentu, dapatlah ditentukan kelompok setiap sidik jari. Kemudian seluruh kelompok itu dimasukkan dalam satuan-satuan pula dan terdapatlah sistem sempurna untuk mengelompokkan sidik jari.
Sistem ini memang memuaskan dan berdasar sistem ini rekaman-rekaman sidik jari disimpan dalam arsip menurut jenis polanya dan bukan menurut nama atau sifat si penjahat. Sekalipun dalam arsipnya terdapat berjuta-juta sidik jari, namun dalam waktu beberapa detik saja dapat ditemukan sidik jari yang cocok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar