Senin, 08 Agustus 2011

Awan, Hujan dan Air

Sebenarnya hanya 0,005% dari total air di bumi ini yang bergerak masuk dalam siklus hidrologi sedangkan sebagian besar air lainnya tersimpan di laut dalam, di salju dan berupa es, di danau-danau dan terkurung dalam tanah kedap air. Titik -titik air itu perlu beribu-ribu tahun untuk ikut "kembali" dalam siklus hidrologi.
Sebagai gambaran setetes air kurang lebih 8 - 10 hari sebagai uap air di udara. Titik air yang sama akan berada di dalam sungai selama waktu 2 - 3 minggu. Titik air yang berada di permukaan laut setiap menit menguap, tetapi titik air yang berada di dasar laut mungkin memerlukan 2.000 tahun untuk masuk dalam siklus.

Setetes air lainnya akan berada selama 100 tahun sebagai glasier di Pegunungan Alpen. Kurang lebih beberapa minggu sampai ribuan tahun jika titik air itu berada di danau. Atau malah lebih lama lagi jika berada di bawah tanah. Tetapi bagaimanapun setiap titik air suatu saat akan masuk dalam siklus hidrologi.
Siklus hidrologi melibatkan 453.000 km kubik air per tahun yang dipompa oleh matahari dari laut ke udara. Kira-kira 90 persennya, 412.000 km kubik turun kembali ke laut sebagai hujan, hujan es dan salju. Sisanya sekitar 41.000 km kubik terbawa angin bergabung dengan 72.000 km kubik uap air dari permukaan tanah. Seandainya lautan tidak terus-menerus diisi air hujan dan air sungai, permukaan laut akan turun 1 m per tahunnya.
Begitu seterusnya titik-titik air berubah-ubah bentuk. Air yang sama kembali kita pakai setelah melalui jalan panjang. Seandainya tidak ada air di bumi ini pasti tidak ada kehidupan karena air sangat penting bagi makhluk hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar