Kita maklum bahwa tidur diperlukan untuk memulihkan alat-alatdan jaringan tubuh yang merasa letih. Umumnya, kita tidur cukup kira-kira delapan jam sehari, namun ada orang yang merasa cukup tidur kurang dari waktu itu dan ada pula yang memerlukan tidur lebih lama. Hal ini rupanya tergantung dari cara atau gaya kehidupan sesorang. Patokan yang baik adalah tidurlah secukupnya untuk menjamin perasaan senang dan kemampuan bekerja giat setelah bangun tidur.
Tidur ada berbagai tahapnya. Ada tidur nyenyak, ada tidur kurang nyenyak. Badan kita beristirahat kurang sempurna bila tidur kurang nyenyak. Maka bila tidur kurang nyenyak walaupun selama delapan jam, badan kita masih letih pada waktu bangun tidur. Namun bila tidur nyenyak, sebentar saja sudah cukup untuk memulihkan tenaga.
Raja Iskandar Agung sanggup untuk tidur nyenyak setiap waktu diperlukan. Sekali peristiwa, menjelang pertempuran penting, ia telah lebih lama berjaga daripada teman-temannya. kemudia ia membalut badan dengan jasnya dan rebah di tanah. Tidurnya nyenyak sekali, hingga para panglimanya harus menegur sampai tiga kali agar bangun memberi aba-aba menyerang.
Biasanya bila kita tertidur, "pusat tidur" pada otak menyumbat urat saraf semua, sehingga baik badan maupun otak kita tertidur. Dengan tidur otak dicegah hasrat akan berbuat sesuatu dan tidur badan menyebabkan alat-alat dan anggota badan kita beristirahat. Namun sekali-sekali otak tertidur sedang badan tetap sadar. Pernah terjadi seorang prajurit tertidur (otaknya) namun tetap berbaris, karena badannya tetap sadar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar