Asma pada anak dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis :
Hal yang perlu diperhatikan dalam menanggulangi penderita asma antara lain mempelajari gejala dan pencetusnya. Sedapat mungkin penderita dijauhkan dari pencetusnya, seperti kasur kapuk, karpet, binatang berbulu, asap rokok, obat nyamuk, dan lain-lain. Misalnya dengan membersihkan kamar tidur anak serta ruang keluarga sesering mungkin agar terhindar dari debu. Kasur, bantal, guling isi kapukdiganti dengan bahan busa serta jauhkan dari yang merangsang seperti asap, parfum, obat nyamuk.
Selain mencegah serangan, pelajari bagaimana memberikan pertolongan pertama dan kapan harus segera dibawa ke dokter. Sedapat mungkin jauhkan penderita dari serangan flu. Bila ditemukan obat yang yang tidak cocok atau bahkan mencetuskan serangan, segera hubungi dokter. Ingat pencetus asma pada satu anak tidak selalu sama dengan anak yang lain.
Bila pencetusnya kegiatan fisik, alihkan kegiatan anak ke yang lebih ringan. Misalnya dari lari ke naik sepeda atau berenang. Begitu anak mulai batuk saat bermain, anjurkan untuk beristirahat sebentar dan berilah minum. Bila gejalanya tampak semakin berat, berikan obat yang dianjurkan dokter.
Timbulnya gejala asma ada yang mendadak, ada yang 6 - 8 jam setelah melakukan kegiatan fisik sehingga agak sulit menemukan pencetusnya. Sebab itu, hendaknya di rumah selalu disediakan obat yang jelas efektif bagi si penderita. Bila satu jam kemudian setelah diberi obat penderita tetap sesak napas atau mengi semakin memburuk, hendaknya segera dibawa ke dokter. Begitu pula bila membaik setelah diberi obat tapi 4 - 6 jam kemudian datang serangan lebih buruk.
Waspadalah bila lidah dan bibir penderita mulai biru, segeralah bawa ke rumah sakit terdekat.
- Asma episodik jarang atau ringan. Asma ini ditimbulkan oleh virus saluran napas bagian atas. Jenis ini sering menyerang anak usia 3 - 8 tahun. Tapi biasanya setelah umur 7 - 9 tahun akan sembuh.
- Asma episodik sering. Asma ini diawali dengan infeksi pada usia 5 - 6 tahun. Pencetusnya bisa perubahan cuaca, alergen, aktivitas fisik atau stres. Biasanya reda pada usia 13 tahun.
- Asma kronik. Asma ini umumnya dimulai sebelum anak menginjak usia 6 bulan. Serangan berupa napas mengi disertai sesak napas serta batuk malam yang sering mengganggu tidur
Hal yang perlu diperhatikan dalam menanggulangi penderita asma antara lain mempelajari gejala dan pencetusnya. Sedapat mungkin penderita dijauhkan dari pencetusnya, seperti kasur kapuk, karpet, binatang berbulu, asap rokok, obat nyamuk, dan lain-lain. Misalnya dengan membersihkan kamar tidur anak serta ruang keluarga sesering mungkin agar terhindar dari debu. Kasur, bantal, guling isi kapukdiganti dengan bahan busa serta jauhkan dari yang merangsang seperti asap, parfum, obat nyamuk.
Selain mencegah serangan, pelajari bagaimana memberikan pertolongan pertama dan kapan harus segera dibawa ke dokter. Sedapat mungkin jauhkan penderita dari serangan flu. Bila ditemukan obat yang yang tidak cocok atau bahkan mencetuskan serangan, segera hubungi dokter. Ingat pencetus asma pada satu anak tidak selalu sama dengan anak yang lain.
Bila pencetusnya kegiatan fisik, alihkan kegiatan anak ke yang lebih ringan. Misalnya dari lari ke naik sepeda atau berenang. Begitu anak mulai batuk saat bermain, anjurkan untuk beristirahat sebentar dan berilah minum. Bila gejalanya tampak semakin berat, berikan obat yang dianjurkan dokter.
Timbulnya gejala asma ada yang mendadak, ada yang 6 - 8 jam setelah melakukan kegiatan fisik sehingga agak sulit menemukan pencetusnya. Sebab itu, hendaknya di rumah selalu disediakan obat yang jelas efektif bagi si penderita. Bila satu jam kemudian setelah diberi obat penderita tetap sesak napas atau mengi semakin memburuk, hendaknya segera dibawa ke dokter. Begitu pula bila membaik setelah diberi obat tapi 4 - 6 jam kemudian datang serangan lebih buruk.
Waspadalah bila lidah dan bibir penderita mulai biru, segeralah bawa ke rumah sakit terdekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar